Dalam Kimetsu no Yaiba, Infinity Castle Arc menjadi salah satu bagian paling emosional dan menegangkan dari keseluruhan cerita. Arc ini bukan hanya menampilkan pertarungan epik antara para Pembasmi Iblis dan iblis tingkat atas, tetapi juga dipenuhi dengan momen-momen tragis dan pengorbanan besar yang meninggalkan bekas mendalam di hati para penggemar. Banyak karakter penting yang gugur dalam pertempuran sengit di dalam kastil misterius ini, menjadikan Infinity Castle Arc sebagai salah satu arc paling memilukan dalam sejarah anime dan manga.
Pertarungan Nyawa di Dalam Kastil
Infinity Castle Arc memperlihatkan pertempuran besar yang terjadi di dalam markas besar Kibutsuji Muzan, yang berbentuk seperti kastil terbalik tak berujung. Seluruh Pilar dan anggota Korps Pembasmi Iblis ditarik ke dalam dimensi ini untuk menghadapi iblis tingkat atas, termasuk Upper Moon yang selama ini menjadi ancaman besar. Setiap pertempuran di dalam kastil ini adalah pertaruhan antara hidup dan mati.
Salah satu hal yang membuat arc ini sangat menyayat hati adalah kenyataan bahwa tidak semua pahlawan kita berhasil keluar hidup-hidup. Beberapa karakter kuat dan dicintai harus rela mengorbankan nyawa mereka demi menuntaskan misi dan menyelamatkan umat manusia dari tirani iblis.
Kematian Shinobu Kocho
Shinobu Kocho, Pilar Serangga, menjadi salah satu korban besar di Infinity Castle Arc. Dalam pertempurannya melawan Doma, Upper Moon 2, Shinobu tidak memiliki kekuatan fisik sebesar Pilar lainnya, tetapi ia memiliki strategi dan kecerdasan luar biasa. Ia telah menyiapkan tubuhnya dengan racun dalam jumlah besar agar bisa membunuh Doma dari dalam.
Meski terlihat tragis, kematian Shinobu bukanlah sia-sia. Racun yang ada di tubuhnya berhasil melemahkan Doma secara signifikan, membuka jalan bagi Kanao dan Inosuke untuk mengalahkan iblis tersebut. Pengorbanan Shinobu adalah bukti betapa besar tekad para Pembasmi Iblis untuk membasmi kejahatan, bahkan dengan nyawa sebagai taruhannya.
Kepergian Iguro dan Mitsuri
Pertarungan klimaks dalam Infinity Castle Arc juga memperlihatkan keberanian Iguro Obanai (Pilar Ular) dan Mitsuri Kanroji (Pilar Cinta). Keduanya bertempur habis-habisan melawan Muzan bersama para pilar lain dan Tanjiro. Selama pertempuran, Mitsuri mengalami luka parah yang membuatnya kehilangan banyak darah. Meskipun tetap bertarung hingga akhir, ia akhirnya tidak mampu bertahan.
Iguro, yang selama ini menyimpan perasaan terhadap Mitsuri, juga mengalami nasib serupa. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan, menolak mundur meski tubuhnya sudah hancur karena serangan Muzan. Dalam momen haru, keduanya sempat mengungkapkan perasaan mereka sebelum mengembuskan napas terakhir. Tragedi cinta mereka menambah kedalaman emosional dari Infinity Castle Arc.
Korban Lainnya dan Dampaknya
Selain nama-nama di atas, beberapa anggota Korps Pembasmi Iblis lainnya juga gugur dalam pertempuran di Infinity Castle Arc. Kehilangan demi kehilangan ini menggambarkan betapa berat harga yang harus dibayar untuk memperjuangkan kemenangan atas kegelapan. Bahkan karakter-karakter yang tidak memiliki peran utama sekalipun mendapatkan momen heroik dalam pengorbanan mereka.
Arc ini tidak hanya tentang kemenangan, tetapi tentang duka, kehilangan, dan keberanian. Setiap karakter yang gugur memberikan kontribusi penting terhadap keberhasilan misi akhir. Emosi yang mengalir dalam cerita ini membuat Infinity Castle Arc dikenang sebagai puncak dari semua pengorbanan.
Penutup
Infinity Castle Arc bukan hanya sekadar pertarungan antara manusia dan iblis, tetapi juga sebuah kisah tragis tentang pengorbanan, keberanian, dan cinta. Karakter-karakter yang gugur di dalamnya menjadi simbol dari dedikasi tanpa batas demi melindungi sesama. Kematian mereka membawa dampak besar dalam cerita dan membekas di hati para penggemar.
Dengan segala tragedi yang terjadi, Infinity Castle Arc berhasil memperkuat tema utama Kimetsu no Yaiba: bahwa cahaya harapan kadang harus dibayar dengan harga yang sangat mahal.