Kapolresta Tangerang, Kombes Wahyu Sri Bintoro menyampaikan permohonan maafnya kepada MFA, mahasiswa berusia 20 yang dibanting oleh oknum polisi berinisial NF saat terjadi demo di depan Gedung Pemkab Tangerang. "Yang pertama Polda Banten meminta maaf, saya Kapolresta Tangerang juga meminta maaf kepada saudara MFA umur 20 tahun." "Yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan di depan Gedung Pemkab Tangerang," kata Kombes Wahyu dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (14/10/2021).
Diketahui oknum polisi berinisial NF yang membanting MFA berpangkat Brigadir. Kombes Wahyu menyebut kini NF telah diperiksa oleh Divpropam Mabes Polri dan Divpropam Polda Banten. "Kemudian terhadap oknum anggota bernama NF, pangkat Brigadir, Polresta Tangerang saat ini telah dilakukan pemeriksaan oleh Divpropam Mabes Polri dan Divpropam Polda Banten," terang Kombes Wahyu.
Lebih lanjut Kombes Wahyu menuturkan jika NF sudah meminta maaf secara langsung. Baik kepada korban MFA, maupun orang tua dari MFA. Kombes Wahyu menkankan jika tindakan pembantingan yang dilakukan oleh NF bersifat reflek.
Serta tidak ada tujuan untuk sengaja melukai korban. "Kemudian oknum NF sudah meminta maaf secara langsung kepada saudara MFA dan orang tua saudara MFA. Tindakan tersebut bersifat reflek dan tidak ada tujuan untuk melukai yang bersangkutan," imbuhnya. Diwartakan sebelumnya, Propam Polri akhirnya turun tangan mengusut kasus video viral anggota polisi membanting mahasiswa hingga kejang kejang saat aksi demonstrasi di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan Propam Polri telah diturunkan ke Polda Banten untuk menyelidiki kasus tersebut. "Propam Mabes turun ke Polda Banten," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (13/10/2021). Argo menuturkan anggota polisi yang diduga membanting mahasiswa itu juga telah diperiksa oleh Propam.
"Anggota sedang diperiksa," tukasnya. Sebagai informasi, sebuah video memperlihatkan kericuhan antara ratusan mahasiswa yang berdemo di halaman Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Aksi demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) itu berakhir ricuh.
Aparat kepolisian pun membubarkan demonstrasi yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Tangerang. Namun, aksi represif dilakukan seorang polisi dengan membanting seorang mahasiswa yang berunjuk rasa di hari ulang tahun ke 389 Kabupaten Tangerang. Dalam video yang tersebar di berbagai akun media sosial baik di Instagram dan Twitter, terlihat anggota polisi tersebut awalnya memiting bagian leher mahasiswa.
Kemudian oknum polisi itu membanting korban hingga terkapar di lantai beton. Korban pun tak berdaya meringis kesakitan dan sempat terlihat kejang kejang akibat aksi kekerasan anggota polisi tersebut. Beberapa anggota polisi lain membantu membangunkan mahasiswa itu sambil menanyakan kondisi yang dialami korban.
Peristiwa ini akhirnya viral di media sosial dan banyak dikecam netizen.